Penghentian studi Tentang Susu Formula.

Mungkin dengan bikin artikel ini ada seseorang pengambil keputusan yang melihat. Semoga.

Hari ini membaca berita tentang penghentian studi mengenai susu formula yang dilakukan oleh fakultas kedokteran UI. Baca Disini. Saya sedikit kutip.

Menanggapi keberatan para penggiat ASI tentang studi Daffodil yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk mengetahui pengaruh susu formula pada bayi, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi disebutkan sudah menyatakan persetujuannya untuk menghentikan studi tersebut.

Para penggiat ASI yang aktif menentang studi tersebut antara lain, AIMI, Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI), Komunitas Ayah ASI, dan Yayasan Kakak, menyatakan keberatannya karena studi tersebut dinilai mengancam hak bayi dan hak ibu memberikan ASI.

Studi Daffodil adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan tujuan mengetahui pengaruh susu formula yang mengandung lemak susu sapi yang diperkaya dengan lemak campuran dan tambahan fosfolipid terhadap durasi dan gejala infeksi saluran pencernaan dan pernapasan pada bayi.

Menurut Mia tidak semestinya bayi yang masih memiliki hak ASI eksklusif dilibatkan dalam studi tersebut. Bayi usia 0-6 bulan berhak mendapatkan ASI eksklusif. Setelahnya bayi juga masih berhak mendapatkan ASI meskipun tidak harus eksklusif, karena sudah ditambah makanan pendamping ASI.

Saya sepenuhnya setuju untuk bagian Bayi usia 0-6 bulan berhak mendapatkan ASI Eksklusif. Tapi bagaimana bagi bayi yang tidak memiliki ibu kandung? Atau bagi Ibu yang karena sesuatu hal tidak dapat memberikan ASI nya kepada bayinya?

korbantsunami6

Bayi Korban Tsunami

Menyedihkan saya rasa..

Bayi tanpa ibu kandung juga berhak mendapatkan susu yang setara dengan ASI. Betul?

Adakah ibu kandung yang tidak mau menyusui bayinya? Emang ada ya? Mungkin kalo dia artis yang takut teteknya kendor ya apa mau dikata…

Menurut saya, dengan dihentikannya studi tersebut sama saja dengan mendukung kapitalis pembuat susu formula yang berdana besar.  Mereka membuat studi dengan biaya sendiri untuk kemudian menjual susu formula racikan mereka dengan harga lebih tinggi.

 

  1. modaro

    • lekdjie
    • Januari 16th, 2013

    ?

  2. negara kapitalis

    • sukab
    • Januari 17th, 2013

    “Menurut Mia tidak semestinya bayi yang masih memiliki hak ASI eksklusif dilibatkan dalam studi tersebut. Bayi usia 0-6 bulan berhak mendapatkan ASI eksklusif.”
    yang jadi masalah itu kan kalimat di atas itu.
    para penggiat ASI keberatan kalau anak usia 0-6 bulan dilibatkan dalam penelitian. yang berarti dia harus coba diberi susu formula dan kehilangan haknya untuk minum ASI. lha memang situ mau anaknya dibuat ujicoba dan kemudian gak diminumi ASI?
    baca dulu yang bener baru nulis 😀
    jadi penghentian studi tentang susu formula bukan karena soal lain, tapi karena terampasnya hak anak usia 0-6 bulan yang dilibatkan dalam studi susu formula. that’s all…

    • nggeh mas kulo sampun moco hehe
      komentar sampeyan sudah terjawab di mas debu biru 🙂

      • yg dilibatkan bayi yg g punya ibu kandung kan bisa tanpa merampas haknya

    • debu biru
    • Januari 17th, 2013

    saya setuju dgn keberatan bayi 0-6 bulan di libatkan dalam eksperimen ini…

    Saya setuju dgn gerakan ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan

    Saya setuju bayi-bayi yg gak punya ibu kandung diberi susu formula..lha wong memang gak ada yg menyusui

    Saya kuatir hasil studi itu akan digunakan untuk pembenaran susu formula bisa menggantikan ASI !!!

    Saya kuatir institusi2 pendidikan akan digunakan namanya untuk kepentingan komersil produsen susu !! seperti halnya yg dilakukan oleh produsen2 alat/produk kesehatan lainnya

    • Naaah….
      Saya setuju dengan komentar debu biru ini.
      Yang perlu diwaspadai adalah ‘pelintiran’ dari hasil penelitian itu untuk trik marketing. 🙂

    • betul sekali mas,
      tapi mbok ya jangan dihentikan, karena masih banyak bayi tanpa orang tua kandung yang TIDAK MAMPU membeli susu formula karena harganya terlalu tinggi.
      andai mau dihentikan, mengapa hanya FKUI saja? mengapa produsen besar tidak dilarang? mengapa tidak dilarang saja semua sufor beredar di Indonesia?

      maksud saya hasil studi FKUI tersebut bisa melawan hegemoni produsen besar susu, sehingga bisa menjadi bargaining position bagi produsen lain dan menekan harga jual susu. toh FKUI milik masyarakat kan?

      masak susu formula sekaleng bisa 250 ribu?

    • jtxtop
    • Januari 17th, 2013

    Terima kasih atas konten dan info yg menarik dan menginspirasi….thk u

  3. komen apa ya…??
    dadi pengen ‘nyusu’ wkwkwkwkkw

  4. OSIS… Oh Susu Indah Sekali… :mrgreen:

    • debu biru
    • Januari 29th, 2013

    Ojo Senggol Iki Susu

  5. haaaiiikkk….
    *glege’en susu

  6. Reblogged this on Swalayan Susu Tegal.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke Bjl Batalkan balasan